Jumat, 16 Juni 2017

SISTEM KOORDINASI SMP KTSP 2016-2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                       : SMP Negeri 6 Purwakarta
Mata Pelajaran            : IPA
Kelas                           : IX (Sembilan)
Semester                      : I (Satu)
Alokasi Waktu            : 6 x 40’ ( 3x pertemuan )


Standar Kompetensi 1.
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia 

Kompetensi Dasar 1.3
Mendiskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

A.           Indikator Pencapaian Kompetensi :  
1.    Membandingkan bentuk/bangun bagian organ dan/atau organ penyusun sistem syaraf pada manusia
2.    Mendeskripsikan fungsi otak, fungsi sumsum tulang belakang, dan sel saraf dalam sistem koordinasi
3.    Menunjukkan bagian-bagian alat indra dan fungsinya
4.    Mendata contoh kelainan dan penyakit pada alat indera  yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya

Kinerja Ilmiah
1.    Mengamati video bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem koordinasi pada manusia
2.    Mengamati fungsi otak, fungsi sumsum tulang belakang, dan sel saraf dalam sistem koordinasi
3.    Mengamati bagian-bagian alat indra dan fungsinya
4.    Mengamati kelainan dan penyakit alat indera pada manusia

B.  Karakter siswa yang diharapkan :
1.    Disiplin
2.    Rasa hormat dan perhatian
3.    Tekun
4.    Tanggung jawab
5.    Bekerja sama



C.  Materi Pembelajaran
SISTEM KOORDINASI
v  Tubuh manusia mempunyai organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh tersebut dapat bekerjasama dengan baik, diperlukan adanya koordinasi. Pada manusia, sistem koordinasi melibatkan sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon.
v  SISTEM SARAF
Fungsi Sistem saraf :
1.  MENERIMA informasi (rangsangan/impuls/stimulus/pesan).
2.  MENGOLAH informasi.
3.  MEMBERI TANGGAPAN (respon).
v  Sistem saraf tersusun dari se-sel saraf (Neuron).
Gambar Sel Saraf :

Inti Sel
 
 



Akson
 

Dendrit
 

Badan Sel
 

Fungsi bagian – bagian sel saraf :
Inti sel          : Pusat kegiatan sel
Badan sel      : Menyediakan energi
Dendrit         : Menyampaikan informasi masuk ke badan sel
Akson           : Menyampaikan informasi keluar badan sel

v  Jenis Neuron :
1.    Sensorik → meneruskan rangsang dari alat indera ke saraf pusat.
2.    Motorik → membawa impuls dari saraf pusat ke alat indera.
3.    Asosiasi → menghubungkan saraf sensorik dan saraf motorik, terdapat di otak dan sumsum tulang belakang.

v  Sel-sel saraf akan menyusun Sitem Saraf.
v  Sistem saraf terdiri dari :
1.    Saraf Pusat
-       Otak
-       Sumsum tulang belakang
2.    Saraf Tepi
-       Serabut saraf
-       Saraf Otonom
Saraf Pusat
Fungsi
Otak besar
(Cerebrum)
Mengatur kegiatan tubuh yang disadari (berbicara, berpikir, melihat, bergerak, mengingat, mendengar).
Otak kecil (Cerebellum)
Mengatur keseimbangan tubuh & koordinasi kerja otot (gerak).
Sumsum lanjutan
(Medulla oblongata)
Mengatur kegiatan tubuh yang tidak disadari (bernapas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah).
Sumsum tulang belakang
Menyampaikan pesan dari dan ke otak, dan sebagai pusat gerak refleks.











v  Perbedaan gerak biasa dan gerak refleks serta contohnya.
Ø Gerak Biasa : Gerak yang disadari
Jalannya rangsang pada gerak biasa :

Rangsang → Reseptor → Saraf Sensorik → Otak → Saraf Motorik → Efektor → Gerakan
 
 



Ø Gerak Refleks : Gerak yang disadari
Jalannya rangsang pada gerak biasa :

Rangsang → Reseptor → Saraf Sensorik → Sumsum Tulang Belakang → Saraf Motorik → Efektor → Gerakan
 
 




v  ALAT INDERA
1.    Indera Penglihat (Mata)
Berikut ini adalah gambar MATA, yaitu indera PENGLIHAT. Bagian-bagian indera mata tersebut memiliki ciri tertentu dan fungsinya masing-masing, dan saling bekerja sama satu sama lain sehingga kamu bisa menikmati indahnya MELIHAT sebagai karunia Allah SWT.
 



2
 

3
 

4
 

7
 

6
 

5
 

4
 

3
 

 
                              Mata dlihat dari depan 
Mata bila dlihat dari samping


Bagian – bagian mata dan fungsinya :
1.        Otot mata : Bagian ini berfungsi melekatkan mata pada tulang wajah, bagian ini juga yang menggerakkan bola mata ke kanan dan ke kiri.
2.        Sklera : Bagian terluar yang berwarna putih dan  keras.
3.        Iris : Bagian mata yang memiliki pigmen (warna), menyebabkan perbedaan warna pada mata setiap orang. Bagian ini yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata kamu.
4.        Pupil : Lubang di tengah-tengah iris.
5.        Lensa : Bagian yang cembung, dan ukurannya dapat berubah-ubah ketika kamu melihat benda-benda yang jauh atau dekat.
6.        Retina : Lapisan terdalam mata, berisi reseptor (sel saraf) untuk menerima rangsang cahaya ketika kamu melihat.
7.        Saraf mata : Bagian ini akan menyampaikan pesan ke saraf otak, sehingga otak kamu dapat berpikir benda-benda apa saja yang sedang kamu lihat tersebut.

Penyakit dan Kelainan pada mata :
1.    Rabun dekat  (hipermetropi) : Lensa mata terlalu pipih, sehingga bayangan jatuh dibelakang retina.
2.    Rabun jauh (miopi) : Lensa mata terlalu cembung, sehingga bayangan jatuh di depan retina.
3.    Mata presbiopi : rabun jauh dan dekat (lensa terlalu pipih dan daya akomodasi melemah, biasanya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia.
4.    Silindris (Astigmatisma) : Kornea mata tidak rata.
5.    Rabun senja : tidak dapat melihat jelas pada cahaya redup, akibat kekurangan Vitamin A.
6.    Katarak : Pengapuran pada lensa mata.
7.    Buta Warna : Tidak mampu membedakan warna biru, merah dan hijau.

Cara Menjaga Kesehatan Mata :
1.   Banyak mengkonsumsi vitamin A, terdapat pada : wortel, tomat, sayuran, buah-buahan.
2.     Tidak menonton TV dalam jarak yang dekat.
3.     Jangan membaca buku pada cahaya redup.
4.      Menggunakan tetes mata, apabila mata terasa gatal dan perih.
5.      Menggunakan kaca mata untuk menghindari debu dan kotoran.
6.       Jangan menggunakan tangan yang kotor untuk mengucek mata.
7.      Segera periksakan ke dokter apabila terdapat sakit yang parah pada mata.

  
2.        Indera Pendengar (Telinga)
Selain sebagai Indera Pendengar, telinga juga berperan sebagai alat keseimbangan.  Indera ini tersusun oleh beberapa bagian, yaitu :

Tulang pendengaran
 

Saluran gelung
 
 



Saraf pendengaran
 
                                                                                                                  

Rumah siput
 
 



Saluran telinga
 
                                                                                                                       

Saluran eustachius
 

Membran timpani (gendang telinga)
 
 






à     Daun telinga berfungsi untuk menerima gelombang bunyi (getaran suara) yang datang dari luar dan mengarahkannya masuk ke dalam telinga.
à     Dinding saluran telinga dapat menghasilkan minyak serumen yang akan membantu kamu mengeluarkan serangga atau debu yang ikut masuk bersama udara ke dalam telinga.
à     Rumah siput berisi cairan dan sel-sel saraf yang peka terhadap getaran suara.
à     Dari tempat tersebut, sinyal bunyi (impuls) diterima dan kemudian akan disampaikan ke otak oleh saraf pendengaran.
à     Saluran gelung berperan untuk menjaga keseimbangan tubuh.
à     Saluran eustachius menghubungkan telinga dengan tenggorokan.

Gangguan pada telinga akan menyebabkan pendengaran menjadi kurang baik. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi (luka) pada bagian-bagian telinga, pecahnya membran timpani, pengapuran (pengerasan) pada tulang-tulang pendengaran, dan kerusakan saraf pendengaran baik di telinga ataupun di otak. Pengobatannya biasanya dilakukan oleh dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) dengan operasi atau obat-obatan, namun sebagai manusia kita wajib untuk mencegah penyakit tersebut datang.

Menjaga Kesehatan Telinga :
1.    Membersihkan telinga secara teratur dengan menggunakan cotton bud secara hati-hati.
2.    Tidak mendengarkan musik dengan suara keras dalam jangka waktu yang lama.
3.    Memeriksakan kesehatan telinga ke dokter THT.



3.        Indera Peraba/Perasa (Kulit)
                        Di bawah permukaan kulit terdapat beberapa bagian yang disebut reseptor, yang merupakan percabangan akhir dendrit. Setiap reseptor hanya cocok untuk satu jenis rangsang tertentu saja. Perhatikan gambar penampang kulit berikut ini !
                                                                                              
 



                                                                                                           

Dingin
 
                                                                                                                     

Tekanan
 

Kulit bagian dalam



 
 



à     Jika reseptor dirangsang, terjadi impuls (sinyal) sepanjang dendrit yang diteruskan ke saraf pusat. Sebagai contoh, jika kulitmu tertusuk jarum pentul, maka reseptor rasa sakit/nyeri akan menerima informasi “sakit” dan meneruskan pesan “sakit” tersebut ke otak kamu. Otak kamu akan memproses pesan tersebut dan akan memberikan respon/tanggapan dengan menyuruh tangan kamu untuk mengusap kulit yang tertusuk jarum pentul atau menyuruh kamu menjerit kesakitan.

à     Menjaga Kesehatan Kulit (materi juga ada di sistem ekskresi):
1.    Mandi minimal 2 kali sehari, dengan menggunakan sabun.
2.    Mencuci tangan dan kaki secara rutin sebelum masuk ke dalam rumah.
3.    Menggunakan lotion untuk kulit.
4.    Menghindari pemakaian obat-obatan berbahaya.
5.    Segera berobat ke dokter apabila terkena penyakit kulit.

4.    Indera Pembau (Hidung)
Gambar rongga hidung : berikut ini !

Rongga Hidung
 

Sel – sel pembau
 









Di dalam bagian dalam hidung terdapat sel-sel pembau  yang merupakan ujung dari saraf pembau. Sel-sel pembau akan peka terhadap zat-zat kimia yang masuk bersama udara (gas atau uap) ke dalam hidung dan menstimulasi ujung-ujung saraf di hidung tersebut sehingga terjadi impuls (sinyal). Sinyal akan disampaikan ke otak, dan akan diterjemakan sebagai bau.

5.    Indera Pengecap (Lidah)
Permukaan lidah terlihat kasar, terdiri dari tonjolan-tonjolan berukuran kecil. Pada bagian ini terdapat banyak kuncup – kuncup pengecap yang berisi ujung saraf pengecap. Makanan yang dikunyah bersama dengan air liur akan masuk ke dalam pori-pori bagian atas lidah dan masuk ke kuncup pengecap. Dari sini makanan tersebut akan memberikan sinyal (impuls) pada ujung saraf pengecap, kemudian oleh saraf tersebut disampaikan ke otak, sehingga kita dapat megetahui rasa dari makanan yang sedang dimakan.

PANGKAL
 
Lidah manusia hanya mampu mengecap empat macam cita rasa dasar yaitu : Manis, asin, asam, dan pahit. Jika lidah mersakan selain empat rasa tersebut, maka itu adalah kombinasi dari keempat macam rasa tersebut. Kuncup pengecap pada lidah yang paling peka untuk masing-masing rasa tersebut terletak pada daerah yang berbeda. Walaupun pada akhirnya kamu akan merasakan rasa yang sama di seluruh bagian lidah.

 




                                                                                    

Asin
 
 



Manis
 
                                                                  

UJUNG
 
 




D. Strategi Pembelajaran
1.    Model Pembelajaran    :  Pembelajaran langsung
2.    Metode Pembelajaran : Informasi, Observasi, dan tanya jawab
3.    Pendekatan                  : Pembelajaran kontekstual

E.       Langkah-langkah Kegiatan     
v  Pertemuan Pertama (80 menit)
Pendahuluan (25 menit)
Apersepsi (20 menit)
Ø  Salam islam
Ø  Salam sunda
Ø  Istighfar
Ø  Syahadatain
Ø  Doa akan belajar
Ø  Membaca Surat-surat pendek
Ø  Menyanyikan lagu indonesia raya
Ø  Membaca buku cerita
Ø  Absensi

Motivasi  (5 menit)
guru bertanya kepada peserta didik
1.        Tersusun dari apakah Neuron ?
2.        Terdiri dari apakah susunan sistem saraf manusia ?
3.        Mengapa tubuh kita bisa bergerak?
Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi (20 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.      Guru memperlihatkan gambar sistem koordinasi pada manusia
2.      Siswa memperhatikan sistem koordinasi pada manusia melalui tayangan video
3.      Siswa dapat mengidentifikasikan dan memahami fungsi bagian – bagian sistem syaraf pada manusia
4.      Siswa dapat Mendeskripsikan fungsi otak, fungsi sumsum tulang belakang, dan sel saraf dalam sistem koordinasi
5.      Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, dan media pembelajaran siswa lebih memahami sistem koordinasi manusia
6.      Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru
7.      Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

Elaborasi (25 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.      Membiasakan peserta didik membaca dan menulis (merangkum hal penting) pada setiap pembelajaran melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
2.      Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan
3.      Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
4.      Memberi kesempatan untuk berpikir, dan bertindak tanpa rasa takut
5.      Siswa mengamati video penyakit dan kelainan pada otak, sumsum tulang belakang dan sel syaraf dalam sistem koordinasi
6.      Menjelaskan pengertian gerak biasa dan gerak refleks
7.      Siswa menyebutkan contoh gerak biasa dan gerak refleks
8.      Siswa dapat menyebutkan jalan rangsangan gerak biasa dan gerak refleks
9.      Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
10.  Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
11.  Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
12.  Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual
13.  Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang  menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi (5 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1.      Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
2.      Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Penutup (5 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
              1.      Guru mengingatkan anak agar belajar lagi di rumah
               2.      Berdoa – salam

v  Pertemuan Kedua (80 menit)
                               Pendahuluan (25 menit)
Apersepsi (20 menit)
Ø Salam islam-Salam sunda
Ø Istighfar
Ø Syahadatain
Ø Doa akan belajar
Ø Membaca Surat-surat pendek
Ø Menyanyikan lagu indonesia raya
Ø Membaca buku cerita
Ø Absensi

Motivasi (5 menit)
guru bertanya kepada peserta didik:
1.        Mengapa kelenjar hipofisis disebut master of gland ?
2.        Bagaimana cara manusia bisa melihat?
3.        Mengapa manusia bisa mendengar?
Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi (20 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.        Mengingatkan kembali fungsi otak dan sistem syaraf manusia
2.        Siswa menjawab pertanyaan dari guru
3.        Siswa dapat mendata kelainan dan penyakit pada sistem koordinasi
4.      Menggunakan  media pembelajaran siswa dapat menyebutkan penyakit pada sistem koordinasi manusia
5.    Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru
6. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

Elaborasi (25 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.   Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2.        Melengkapi kalimat berdasarkan pemahaman akan suatu percakapan
3.  Memfasilitasi peserta didik melalui diskusi, untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis
4.        Dengan bimbingan guru siswa melakukan diskusi tentang kelainan dan penyakit pada alat indera
5.        Menyebutkan bagian-bagian serta fungsi alat indera pada manusia
6.        Menayangkan video kelainan dan penyakit pada organ mata
7.        Menyebutkan mekanisme melihat, mencium dan mendengar
8.        Menjelaskan fungsi bagian-bagian kulit
9.  Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
10. Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
11. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis.
12.    Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok

Konfirmasi (5 menit)
1.        Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
2.    Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Penutup (5 menit)
Dalam kegiatan penutup :
1.        Guru mengingatkan anak agar belajar lagi di rumah
2.        Mengingatkan agar membawa alat dan bahan praktikum
3.        Berdo’a – Salam


v  Pertemuan Ketiga (80 menit)
                               Pendahuluan (25 menit)
Apersepsi (20 menit)
Ø Salam islam-Salam sunda
Ø Istighfar
Ø Syahadatain
Ø Doa akan belajar
Ø Membaca Surat-surat pendek
Ø Menyanyikan lagu indonesia raya
Ø Membaca buku cerita
Ø Absensi

Motivasi (5 menit)
guru bertanya kepada peserta didik:
1.  Sebutkan macam-macam alat indera beserta fungsinya?
2.  Bagaimana mekanisme melihat?
3.  Apa fungsi dari alat indera lidah?
-          Berhati-hati dalam melakukan praktikum
-          Bertanggung jawab atas kelompoknya

Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi (20 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.  Mengingatkan kembali macam-macam alat indera pada manusia
2.  Siswa menjawab pertanyaan dari guru
3.  Siswa menyebutkan mekanisme melihat dan mendengar
4.  Membimbing siswa agar memperhatikan penjelasan dari guru
5.  Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru
6. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

Elaborasi (25 menit)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.        Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok sebanyak 5-6 orang
2.        Peserta didik di minta untuk duduk berkelompok dan Guru menjelaskan langkah kerja kelompok yang sudah disediakan
3.        Peserta didik (dibimbing oleh guru) diminta untuk menyiapkan alat dan bahan praktikum kepekaan lidah yang sudah di tugaskan
4.        Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
5.        Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
6.        Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
7.        Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
8.        Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
9.        Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi tertulis

Konfirmasi (5 menit)
1.    Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
2.    Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Penutup (5 menit)
Dalam kegiatan penutup :
          1.      Guru mengingatkan anak agar belajar lagi di rumah
          2.      Mengingatkan agar membawa alat dan bahan praktikum
          3.      Berdo’a – Salam

G.      Media dan Sumber Belajar.
1.    Media                        gambar organ sistem koordinasi, infocus, laptop, video penyakit/kelainan alat indera, LKS (terlampir)


2.    Sumber Belajar
·      Buku IPA Biologi (percobaan)
·      Wariono Sukis dan Muharomah Yani. (2008). Ilmu Alam Sekitar Panduan Belajar IPA Terpadu: SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
·      Sudibyo, Elok, dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
·      Laboratorium, lingkungan sekolah
·      Internet (youtube)
·      Guru dan siswa

H.      Penilaian
No.
Indikator Pencapaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen/Soal
1.
Membandingkan bentuk/bangun bagian organ dan/atau organ penyusun sistem syaraf pada manusia
Tes tertulis
Uraian

x
 
Bagian mata yang ditunjukkan oleh huruf X adalah . . .
a.    Retina
b.    Sklera
c.    Pipil
d.    Kornea
2.
Mendeskripsikan fungsi otak, fungsi sumsum tulang belakang, dan sel saraf dalam sistem koordinasi
Tes tertulis
Uraian
Deskripsikan fungsi otak besar!

3.
Menunjukkan bagian-bagian alat indra dan fungsinya
Tes unjuk kerja
Uraian
Dengan menggunakan model mata, tunjukkan dan deskripsikan fungsi bagian pupil dan retina

4.
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada alat indera  yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
Penugasan
Tugas terstruktur
Buatlah kliping tentang penyakit pada alat indra yang biasa dijumpai dalam kehidupan!

I.       Kunci Jawaban
1.    D. Kornea
2.    Otak besar (Cerebrum) berfungsi mengatur kegiatan tubuh yang disertai (berbicara berfikir, melihat, bergerak, mengingat, mendengar)
3.     pupil: Lubang di tengah-tengah iris, Retina : Lapisan terdalam mata, berisi reseptor (sel saraf) untuk menerima rangsang cahaya ketika kamu melihat.
J.      Penskoran
1.      Setiap soal yang benar mendapat skor 10 point (jika 10 soal)
2.      Setiap soal yang benar mendapat skor 1 point (jika 20 soal)

Jumlah skor yang didapat   x 100%
Jumlah soal








Mengetahui,
Kepala Sekolah


Drs. Asep Tata Sonjaya
NIP. 19651208 199512 1 002

            Purwakarta,      Agustus  2016
             
                 Guru Mata Pelajaran IPA


                  Sumi Juariah S.Pd
                  NIP. -


SISTEM KOORDINASI SMP KTSP 2016-2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah                       : SMP Negeri 6 Purwakarta Mata Pelajaran            : IPA Ke...