RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 6 Purwakarta
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IX (Sembilan)
Semester : I (Satu)
Standar Kompetensi 1.
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi
Dasar 1.3
Mendiskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
A.
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1.
Membandingkan
bentuk/bangun bagian organ dan/atau organ penyusun sistem syaraf pada manusia
2.
Mendeskripsikan
fungsi otak, fungsi sumsum tulang belakang, dan sel saraf dalam sistem
koordinasi
3.
Menunjukkan
bagian-bagian alat indra dan fungsinya
4.
Mendata
contoh kelainan dan penyakit pada alat indera
yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
Kinerja
Ilmiah
1.
Mengamati
video bentuk/bangun organ-organ
penyusun sistem koordinasi pada manusia
2.
Mengamati
fungsi otak, fungsi sumsum tulang belakang, dan sel saraf dalam sistem
koordinasi
3.
Mengamati
bagian-bagian alat indra dan fungsinya
4.
Mengamati kelainan dan penyakit alat indera pada manusia
B. Karakter siswa yang diharapkan :
1. Disiplin
2. Rasa hormat dan perhatian
3. Tekun
4. Tanggung jawab
5. Bekerja sama
C.
Materi Pembelajaran
SISTEM
KOORDINASI
v Tubuh manusia mempunyai organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai
fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh tersebut dapat bekerjasama dengan baik,
diperlukan adanya koordinasi. Pada
manusia, sistem koordinasi melibatkan sistem saraf, sistem indera, dan sistem
hormon.
v SISTEM SARAF
Fungsi Sistem saraf :
1. MENERIMA
informasi (rangsangan/impuls/stimulus/pesan).
2. MENGOLAH
informasi.
3. MEMBERI TANGGAPAN
(respon).
v Sistem saraf tersusun dari se-sel saraf (Neuron).
Gambar Sel Saraf :
|
|
|
|

Fungsi bagian – bagian sel saraf :
Inti sel :
Pusat kegiatan sel
Badan sel :
Menyediakan energi
Dendrit :
Menyampaikan informasi masuk ke badan sel
Akson :
Menyampaikan informasi keluar badan sel
v Jenis Neuron :
1.
Sensorik → meneruskan rangsang dari alat indera ke saraf
pusat.
2.
Motorik → membawa impuls dari saraf pusat ke alat
indera.
3.
Asosiasi → menghubungkan saraf sensorik dan saraf
motorik, terdapat di otak dan sumsum tulang belakang.
v Sel-sel saraf
akan menyusun Sitem Saraf.
v Sistem saraf
terdiri dari :
1.
Saraf Pusat
- Otak
- Sumsum tulang
belakang
2.
Saraf Tepi
- Serabut saraf
- Saraf Otonom
Saraf Pusat
|
Fungsi
|
Otak
besar
(Cerebrum)
|
Mengatur kegiatan tubuh yang disadari
(berbicara, berpikir, melihat, bergerak, mengingat, mendengar).
|
Otak
kecil (Cerebellum)
|
Mengatur keseimbangan tubuh &
koordinasi kerja otot (gerak).
|
Sumsum
lanjutan
(Medulla
oblongata)
|
Mengatur kegiatan tubuh yang tidak
disadari (bernapas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah).
|
Sumsum
tulang belakang
|
Menyampaikan pesan dari dan ke otak,
dan sebagai pusat gerak refleks.
|
v Perbedaan gerak
biasa dan gerak refleks serta contohnya.
Ø Gerak Biasa : Gerak yang disadari
Jalannya
rangsang pada gerak biasa :
|
Ø Gerak Refleks : Gerak yang disadari
Jalannya
rangsang pada gerak biasa :
|
v ALAT INDERA
1.
Indera Penglihat
(Mata)
Berikut ini
adalah gambar MATA, yaitu indera PENGLIHAT. Bagian-bagian indera mata tersebut
memiliki ciri tertentu dan fungsinya masing-masing, dan saling bekerja sama
satu sama lain sehingga kamu bisa menikmati indahnya MELIHAT sebagai karunia Allah
SWT.
![]() |
|
|
|



|
|
|
|
|
|
Mata
dlihat dari depan
Mata bila dlihat dari samping
Bagian
– bagian mata dan fungsinya :
1.
Otot mata : Bagian ini berfungsi melekatkan mata pada tulang
wajah, bagian ini juga yang menggerakkan bola mata ke kanan dan ke kiri.
2.
Sklera : Bagian terluar yang berwarna putih dan keras.
3.
Iris : Bagian mata yang memiliki pigmen (warna), menyebabkan
perbedaan warna pada mata setiap orang. Bagian ini yang mengatur banyaknya
cahaya yang masuk ke dalam mata kamu.
4.
Pupil : Lubang di tengah-tengah iris.
5.
Lensa : Bagian yang cembung, dan ukurannya dapat berubah-ubah
ketika kamu melihat benda-benda yang jauh atau dekat.
6.
Retina : Lapisan terdalam mata, berisi reseptor (sel saraf) untuk menerima rangsang cahaya ketika kamu
melihat.
7.
Saraf mata : Bagian ini akan menyampaikan pesan ke saraf otak,
sehingga otak kamu dapat berpikir benda-benda apa saja yang sedang kamu lihat
tersebut.
Penyakit
dan Kelainan pada mata :
1.
Rabun dekat
(hipermetropi) : Lensa mata terlalu pipih, sehingga bayangan jatuh
dibelakang retina.
2.
Rabun jauh (miopi) : Lensa mata terlalu cembung,
sehingga bayangan jatuh di depan retina.
3.
Mata presbiopi : rabun jauh dan dekat
(lensa terlalu pipih dan daya akomodasi melemah, biasanya terjadi pada orang
yang sudah lanjut usia.
4.
Silindris (Astigmatisma) : Kornea mata tidak rata.
5.
Rabun senja : tidak dapat melihat jelas pada cahaya
redup, akibat kekurangan Vitamin A.
6.
Katarak : Pengapuran pada lensa mata.
7.
Buta Warna : Tidak mampu membedakan warna biru, merah
dan hijau.
Cara Menjaga Kesehatan Mata :
1. Banyak mengkonsumsi vitamin A, terdapat pada : wortel,
tomat, sayuran, buah-buahan.
2. Tidak menonton TV dalam jarak yang dekat.
3. Jangan membaca buku pada cahaya redup.
4. Menggunakan tetes mata, apabila mata terasa gatal dan
perih.
5. Menggunakan kaca mata untuk menghindari debu dan
kotoran.
6. Jangan menggunakan tangan yang kotor untuk mengucek mata.
7. Segera periksakan ke dokter apabila terdapat sakit yang
parah pada mata.
2.
Indera Pendengar
(Telinga)
Selain sebagai Indera Pendengar,
telinga juga berperan sebagai alat keseimbangan. Indera ini tersusun oleh beberapa bagian,
yaitu :
|
|

|
|
|||

|
|
||||||
|
||||||
Ã
Daun telinga berfungsi untuk menerima gelombang bunyi (getaran suara) yang
datang dari luar dan mengarahkannya masuk ke dalam telinga.
Ã
Dinding saluran telinga dapat menghasilkan minyak
serumen yang akan membantu kamu mengeluarkan serangga atau debu yang ikut
masuk bersama udara ke dalam telinga.
Ã
Rumah siput berisi cairan dan sel-sel saraf yang peka terhadap getaran
suara.
Ã
Dari tempat tersebut, sinyal bunyi (impuls) diterima dan kemudian akan disampaikan ke otak oleh saraf
pendengaran.
Ã
Saluran gelung berperan untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Ã
Saluran eustachius menghubungkan telinga
dengan tenggorokan.
Gangguan pada telinga akan menyebabkan
pendengaran menjadi kurang baik. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi (luka)
pada bagian-bagian telinga, pecahnya membran
timpani, pengapuran (pengerasan) pada tulang-tulang pendengaran, dan kerusakan
saraf pendengaran baik di telinga ataupun di otak. Pengobatannya biasanya
dilakukan oleh dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) dengan operasi atau
obat-obatan, namun sebagai manusia kita wajib untuk mencegah penyakit tersebut
datang.
Menjaga Kesehatan
Telinga
:
1.
Membersihkan telinga secara teratur dengan menggunakan cotton bud secara hati-hati.
2.
Tidak mendengarkan musik dengan suara keras dalam jangka
waktu yang lama.
3.
Memeriksakan kesehatan telinga ke dokter THT.
3.
Indera
Peraba/Perasa (Kulit)
Di
bawah permukaan kulit terdapat beberapa bagian yang disebut reseptor, yang merupakan percabangan
akhir dendrit. Setiap reseptor hanya
cocok untuk satu jenis rangsang tertentu saja. Perhatikan gambar penampang
kulit berikut ini !
|
|
||||
|
||||
Ã
Jika reseptor dirangsang, terjadi impuls (sinyal) sepanjang dendrit yang diteruskan ke saraf pusat.
Sebagai contoh, jika kulitmu tertusuk jarum pentul, maka reseptor rasa
sakit/nyeri akan menerima informasi “sakit” dan meneruskan pesan “sakit”
tersebut ke otak kamu. Otak kamu akan memproses pesan tersebut dan akan
memberikan respon/tanggapan dengan menyuruh tangan kamu untuk mengusap kulit
yang tertusuk jarum pentul atau menyuruh kamu menjerit kesakitan.
Ã
Menjaga Kesehatan Kulit
(materi
juga ada di sistem ekskresi):
1.
Mandi minimal 2 kali sehari, dengan menggunakan sabun.
2.
Mencuci tangan dan kaki secara rutin sebelum masuk ke dalam
rumah.
3.
Menggunakan lotion
untuk kulit.
4.
Menghindari pemakaian obat-obatan berbahaya.
5.
Segera berobat ke dokter apabila terkena penyakit kulit.
4.
Indera Pembau
(Hidung)
Gambar rongga hidung :
berikut ini !
|
|||||||||||
|
|||||||||||
Di dalam bagian dalam hidung terdapat sel-sel pembau yang merupakan ujung dari saraf pembau.
Sel-sel pembau akan peka terhadap zat-zat kimia yang masuk bersama udara (gas
atau uap) ke dalam hidung dan menstimulasi ujung-ujung saraf di hidung tersebut
sehingga terjadi impuls (sinyal).
Sinyal akan disampaikan ke otak, dan akan diterjemakan sebagai bau.
5.
Indera Pengecap
(Lidah)
Permukaan lidah terlihat kasar, terdiri dari tonjolan-tonjolan
berukuran kecil. Pada bagian ini terdapat banyak kuncup – kuncup pengecap yang berisi ujung saraf pengecap. Makanan
yang dikunyah bersama dengan air liur akan masuk ke dalam pori-pori bagian atas
lidah dan masuk ke kuncup pengecap. Dari sini makanan tersebut akan memberikan
sinyal (impuls) pada ujung saraf
pengecap, kemudian oleh saraf tersebut disampaikan ke otak, sehingga kita dapat
megetahui rasa dari makanan yang sedang dimakan.
|
Lidah
manusia hanya mampu mengecap empat macam cita rasa dasar yaitu : Manis, asin,
asam, dan pahit. Jika lidah mersakan selain empat rasa tersebut, maka itu
adalah kombinasi dari keempat macam rasa tersebut. Kuncup pengecap pada lidah
yang paling peka untuk masing-masing rasa tersebut terletak pada daerah yang
berbeda. Walaupun pada akhirnya kamu akan merasakan rasa yang sama di seluruh
bagian lidah.
![]() |
|
|||||
|
|
||||
D. Strategi Pembelajaran
1.
Model Pembelajaran : Pembelajaran
langsung
2.
Metode Pembelajaran : Informasi,
Observasi, dan tanya jawab
3.
Pendekatan : Pembelajaran kontekstual
E. Langkah-langkah
Kegiatan
v
Pertemuan Pertama (80 menit)
Pendahuluan (25 menit)
|
Apersepsi (20 menit)
Ø
Salam islam
Ø
Salam sunda
Ø
Istighfar
Ø
Syahadatain
Ø
Doa akan
belajar
Ø
Membaca
Surat-surat pendek
Ø
Menyanyikan
lagu indonesia raya
Ø
Membaca buku
cerita
Ø
Absensi
Motivasi (5 menit)
guru
bertanya kepada peserta didik
1.
Tersusun dari apakah Neuron ?
2.
Terdiri dari apakah susunan sistem saraf manusia ?
3.
Mengapa tubuh kita bisa bergerak?
|
Kegiatan
Inti (50 menit)
|
Eksplorasi
(20 menit)
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
1.
Guru memperlihatkan gambar
sistem koordinasi pada manusia
2.
Siswa memperhatikan sistem koordinasi pada
manusia melalui tayangan video
3.
Siswa dapat mengidentifikasikan
dan memahami fungsi bagian – bagian sistem syaraf pada manusia
4.
Siswa dapat Mendeskripsikan fungsi otak, fungsi
sumsum tulang belakang, dan sel saraf dalam sistem koordinasi
5.
Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, dan media pembelajaran siswa lebih memahami sistem koordinasi manusia
6.
Memfasilitasi terjadinya interaksi
antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru
7.
Melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi
(25 menit)
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
1.
Membiasakan peserta didik
membaca dan menulis (merangkum hal penting) pada setiap pembelajaran melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna
2.
Melengkapi kalimat berdasarkan
pemahaman akan suatu percakapan
3.
Memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun tertulis
4.
Memberi kesempatan untuk
berpikir, dan bertindak tanpa rasa takut
5.
Siswa mengamati video penyakit dan kelainan pada otak, sumsum
tulang belakang dan sel syaraf dalam sistem koordinasi
6.
Menjelaskan
pengertian gerak biasa dan gerak refleks
7.
Siswa
menyebutkan contoh gerak biasa dan gerak refleks
8.
Siswa
dapat menyebutkan jalan rangsangan gerak biasa dan gerak refleks
9.
Memfasilitasi peserta didik
dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
10.
Memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
11.
Memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individual
12.
Memfasilitasi peserta didik
untuk menyajikan hasil kerja individual
13.
Memfasilitasi peserta didik
melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
(5 menit)
Dalam
kegiatan konfirmasi, guru:
1.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
2.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
|
Penutup
(5 menit)
|
Dalam kegiatan
penutup, guru:
1.
Guru
mengingatkan anak agar belajar lagi di rumah
2.
Berdoa – salam
|
v Pertemuan Kedua (80 menit)
Pendahuluan
(25 menit)
|
Apersepsi (20 menit)
Ø
Salam islam-Salam sunda
Ø
Istighfar
Ø
Syahadatain
Ø
Doa akan
belajar
Ø
Membaca
Surat-surat pendek
Ø
Menyanyikan
lagu indonesia raya
Ø
Membaca buku
cerita
Ø
Absensi
Motivasi (5 menit)
guru
bertanya kepada peserta didik:
1.
Mengapa kelenjar hipofisis disebut master of gland ?
2.
Bagaimana cara manusia bisa melihat?
3.
Mengapa manusia bisa mendengar?
|
Kegiatan Inti (50 menit)
|
Eksplorasi (20 menit)
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
1.
Mengingatkan kembali fungsi otak
dan sistem syaraf manusia
2.
Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
3.
Siswa dapat mendata kelainan dan
penyakit pada sistem koordinasi
4. Menggunakan media pembelajaran siswa dapat menyebutkan
penyakit pada sistem koordinasi manusia
5. Memfasilitasi terjadinya
interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru
6. Melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi
(25 menit)
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
1. Membiasakan peserta didik
membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2.
Melengkapi kalimat berdasarkan
pemahaman akan suatu percakapan
3. Memfasilitasi peserta didik
melalui diskusi, untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis
4.
Dengan bimbingan guru siswa melakukan diskusi tentang kelainan dan
penyakit pada alat indera
5.
Menyebutkan bagian-bagian serta fungsi alat indera pada manusia
6.
Menayangkan
video kelainan dan penyakit pada organ mata
7.
Menyebutkan
mekanisme melihat, mencium dan mendengar
8.
Menjelaskan
fungsi bagian-bagian kulit
9. Memfasilitasi peserta didik
dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
10. Memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
11. Memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis.
12.
Memfasilitasi peserta didik
untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok
Konfirmasi (5 menit)
1.
Guru bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum diktahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
|
Penutup
(5 menit)
|
Dalam
kegiatan penutup :
1.
Guru
mengingatkan anak agar belajar lagi di rumah
2.
Mengingatkan agar membawa alat dan bahan praktikum
3.
Berdo’a – Salam
|
v Pertemuan Ketiga (80 menit)
Pendahuluan
(25 menit)
|
Apersepsi (20 menit)
Ø
Salam islam-Salam sunda
Ø
Istighfar
Ø
Syahadatain
Ø
Doa akan
belajar
Ø
Membaca
Surat-surat pendek
Ø
Menyanyikan
lagu indonesia raya
Ø
Membaca buku
cerita
Ø
Absensi
Motivasi (5 menit)
guru
bertanya kepada peserta didik:
1. Sebutkan macam-macam alat indera beserta fungsinya?
2. Bagaimana mekanisme melihat?
3. Apa fungsi dari alat indera lidah?
-
Berhati-hati dalam melakukan praktikum
-
Bertanggung jawab atas kelompoknya
|
Kegiatan Inti (50 menit)
|
Eksplorasi (20 menit)
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
1. Mengingatkan kembali macam-macam
alat indera pada manusia
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
3. Siswa menyebutkan mekanisme melihat dan mendengar
4. Membimbing siswa agar memperhatikan
penjelasan dari guru
5. Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru
6. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
Elaborasi
(25 menit)
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
1.
Guru membimbing peserta didik
dalam pembentukan kelompok sebanyak 5-6 orang
2.
Peserta
didik di minta untuk duduk berkelompok dan Guru menjelaskan langkah kerja
kelompok yang sudah disediakan
3.
Peserta didik (dibimbing oleh
guru) diminta untuk menyiapkan
alat dan bahan praktikum kepekaan lidah yang sudah di tugaskan
4.
Memberi kesempatan untuk
berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
5.
Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
6.
Guru menanggapi hasil diskusi
kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
7.
Memfasilitasi peserta didik
dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
8.
Memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
9.
Memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi tertulis
Konfirmasi (5 menit)
1.
Guru bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum diktahui siswa
2.
Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
|
Penutup
(5 menit)
|
Dalam kegiatan penutup :
1.
Guru
mengingatkan anak agar belajar lagi di rumah
2.
Mengingatkan agar membawa alat dan bahan praktikum
3.
Berdo’a – Salam
|
G.
Media dan Sumber Belajar.
1.
Media :
gambar organ sistem koordinasi,
infocus, laptop, video penyakit/kelainan alat indera,
LKS (terlampir)
2.
Sumber Belajar
:
·
Buku IPA
Biologi (percobaan)
·
Wariono Sukis
dan Muharomah Yani. (2008). Ilmu Alam Sekitar Panduan
Belajar IPA Terpadu: SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
·
Sudibyo, Elok, dkk. (2008).
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
·
Laboratorium,
lingkungan sekolah
·
Internet
(youtube)
·
Guru dan siswa
H. Penilaian
No.
|
Indikator
Pencapaian
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Instrumen
|
Instrumen/Soal
|
||
1.
|
Membandingkan bentuk/bangun bagian organ dan/atau organ
penyusun sistem syaraf pada manusia
|
Tes tertulis
|
Uraian
|
![]()
Bagian mata yang ditunjukkan
oleh huruf X adalah . . .
a.
Retina
b.
Sklera
c.
Pipil
d.
Kornea
|
||
2.
|
Mendeskripsikan fungsi otak, fungsi sumsum tulang
belakang, dan sel saraf dalam sistem koordinasi
|
Tes tertulis
|
Uraian
|
Deskripsikan
fungsi otak besar!
|
||
3.
|
Menunjukkan bagian-bagian alat indra dan fungsinya
|
Tes unjuk kerja
|
Uraian
|
Dengan menggunakan model mata, tunjukkan dan deskripsikan fungsi bagian
pupil dan retina
|
||
4.
|
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada alat
indera yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
|
Penugasan
|
Tugas terstruktur
|
Buatlah
kliping tentang penyakit pada alat indra yang biasa dijumpai dalam kehidupan!
|
I.
Kunci Jawaban
1.
D. Kornea
2.
Otak besar (Cerebrum) berfungsi
mengatur kegiatan tubuh yang disertai (berbicara berfikir, melihat, bergerak,
mengingat, mendengar)
3.
pupil: Lubang di tengah-tengah iris, Retina : Lapisan terdalam
mata, berisi reseptor (sel saraf)
untuk menerima rangsang cahaya ketika kamu melihat.
J.
Penskoran
1. Setiap soal yang benar mendapat skor 10 point (jika 10 soal)
2. Setiap soal yang benar mendapat skor 1 point (jika 20 soal)
Jumlah skor yang
didapat x 100%
Jumlah
soal
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Asep Tata Sonjaya
NIP. 19651208 199512
1 002
|
Purwakarta, Agustus
2016
Guru Mata Pelajaran IPA
Sumi
Juariah S.Pd
NIP. -
|


